Tradisi Indonesia

Tradisi Indonesia

Bagaimana Sistem Kerja Kegiatan Ini?

Arisan juga dianggap sebagai salah satu bentuk investasi yang sederhana dan efektif, loh!

Namun, bagaimana ya sebetulnya sistem kerja dari hal yang satu ini?

1. Pembentukan Kelompok: Mulanya, beberapa orang akan sepakat untuk membentuk kelompok dan akan ada pemilihan seseorang yang bertugas sebagai bendahara untuk mengumpulkan uang iuran.

2. Menentukan Iuran: Setelah kelompok sudah terbentuk, waktunya untuk menentukan nominal iuran. Nominal iuran ini harus semua pihak yang bergabung dalam kelompok tersebut sepakati.

3. Pengundian: Setiap pertemuan, akan dilakukan pengundian secara bergilir sampai semua anggota mendapatkan kesempatan menarik uangnya.

4. Durasi Arisan: Durasi dari kegiatan ini biasanya berlangsung selama beberapa bulan atau tahun, dan semua ini bergantung pada kesepakatan para anggota.

Kegiatan investasi tentu ada manfaatnya, sama seperti hal ini yang juga memiliki manfaat. Apa saja ya manfaat dari kegiatan yang satu ini?

1. Kebiasaan Menabung: Salah satu manfaatnya adalah kita bisa menyisihkan uang untuk membayar uang iuran. Dengan begini, kita akan semakin disiplin dalam menggunakan uang karena ada tanggungan yang harus kita bayarkan.

2. Membantu Dalam Keuangan: Manfaat lain dari arisan adalah bisa membantu kita apabila sedang berada dalam situasi darurat.

3. Mempererat Hubungan Sosial: Jangan salah, kegiatan yang satu ini selain menghasilkan uang ternyata juga bisa mempererat hubungan sosial. Ini karena, akan ada pertemuan setiap kali pengundian, sehingga kamu bisa berbincang dan sharing dengan teman satu perkumpulan.

Salah satu kegiatan investasi ini memiliki tiga jenis, sebagai berikut:

1. Arisan Uang: Jenis yang satu ini pengumpulannya berbentuk uang tunai.

2. Arisan Barang: Jenis kedua adalah jenis arisan barang, ini bisa berupa emas dan barang-barang lainnya yang nantinya akan dibeli dan diundi namanya.

3. Arisan Online: Terakhir adalah jenis yang dilakukan secara online dengan bantuan platform digital.

Itulah beberapa informasi terkait denga arisan yang menjadi hal umum di Indonesia.

Suku Mentawai merupakan salah satu dari banyaknya suku yang mendiami Indonesia. Suku Mentawai adalah suku asli yang menduduki Kepulauan Mentawai yang terletak di bagian barat Sumatera.

Dilansir dari situs resmi Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Suku Mentawai merupakan salah satu suku tertua di Indonesia dan sudah mendiami Kepulauan Mentawai sejak 500 SM. Sehingga mereka memiliki tradisi dan kebudayaan yang sangat kuat. Salah satunya adalah mentato badan.

Masyarakat Suku Mentawai telah mentato badannya sejak kedatangan mereka ke pantai barat Sumatera. Proses penatoan akan dilakukan ketika telah menginjak usia remaja, di mana laki-laki dan perempuan biasanya menjalani upacara inisiasi (peralihan masa kanak-kanak ke remaja) oleh sikerei dan kemudian dilanjutkan ke proses pentatoan oleh seorang sipatiti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari Jurnal Pengenalan Sejarah Wisata Budaya Tato Mentawai Karya Widia Marta, Tato Mentawai memiliki beragam makna dan fungsi, salah satunya yaitu menentukan kedudukan. Sebab dengan penatoan tertentu pada tubuh dapat mengidentifikasikan batas wilayah kesukuan.

Tato Mentawai memiliki nilai ritual yang menjadi penanda keahlian, kedewasaan, keberanian, dan jabatan yang dianggap sebagai simbol kebanggaan. Kemudian juga sebagai tanda pengenal pribadi misalnya keahlian seseorang dalam berburu yang ditandai dengan tato binatang di tubuhnya.

Tato pada suku Mentawai juga mengkomunikasikan posisi seseorang dalam masyarakat, baik jenis kelamin, usia, dan juga jabatan. Proses pembuatan tato berlangsung selama dua hari. Setelah proses penatoan selesai selanjutnya akan masuk pada proses penyembuhan. Karena biasanya setelah ditato anak tersebut akan terjangkit demam.

Motif tato pada bagian dada hingga perut memiliki bentuk seperti tanda panah. Bagian lengan memiliki bentuk motif seperti duri rotan dan batangnya. Sedangkan di bagian paha mempunyai bentuk motif seperti lantai rumah yang terbuat dari papan.

Untuk proses penatoan sendiri dilakukan dengan cara mencelupkan jarum dari tumbuhan ke dalam tinta, kemudian jarum tersebut akan ditusuk ke bagian tubuh lalu dipukul-pukul menggunakan kayu penato agar warna masuk ke dalam lapisan kulit dan membentuk motif yang diinginkan.

Pembuatan tato ini biasanya dilakukan pada sekujur tubuh mulai dari kaki, jari, dada, leher, hingga pipi. Karena prosesnya pembuatannya yang masih sangat tradisional tidak jarang bagian tubuh yang ditato mengeluarkan tetesan darah.

Nah itu dia informasi selengkapnya tentang tato Mentawai. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan, ya, detikers!

Artikel ini ditulis oleh Vania Dinda Azura, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.

Palang Pintu, Tradisi Turun Temurun Suku Betawi

Ibu kota Indonesia Jakarta, memiliki banyak sekali yang tidak dimiliki kota lain, di kota Jakarta juga masih memiliki suku, budaya, dan adat seperti di kampung dan desa. Nama sukunya ialah suku Betawi, suku yang dibilang sangat kuno ada beberapa adat dan tradisi, salah satunya Palang pintu.

Tradisi palang pintu merupakan sebuah kesenian Betawi yang merupakan paduan antara silat dan juga pantun. Palang pintu hadir menjadi salah satu rangkaian dalam pernikahan orang Betawi. Di sini, setiap pengantin pria akan mendapat tantangan dari mempelai wanita untuk menguji kepiawaian bela diri dan juga kepandaian dalam mengaji.

Palang Pintu merupakan tradisi yang menjadi bagian dari upacara pernikahan masyarakat Betawi. Palang pintu menggabungkan seni beladiri dengan seni sastra pantun. Dalam tradisi ini, jawara yang bertindak sebagai perwakilan mempelai laki-laki dan perempuan akan saling menunjukan kemampuan memperagakan gerakan silat dan melontarkan pantun satu sama lain.

Tradisi palang pintu menyimbolkan ujian yang harus dilalui mempelai laki-laki untuk meminang pihak perempuan. Jawara dari daerah asal laki-laki harus bisa mengalahkan jawara yang berasal dari daerah tempat tinggal perempuan. Hal ini sesuai dengan pelaksanaannya di mana rombongan mempelai laki-laki harus melewati hadangan tantangan yang diberikan oleh pihak perempuan. Sementara itu, berbalas pantun dimaknai sebagai manifestasi dari diplomasi. Palang Pintu juga berfungsi untuk mendekatan hubungan antarkampung dan antarkeluarga.

Tradisi Palang Pintu merupakan salah satu tradisi yang menjadi identitas masyarakat Betawi Di Jakarta. Tradisi ini menjadi bagian dalam prosesi upacara pernikahan adat Betawi sejak zaman nenek moyang. Perpaduan silat dan seni pantun yang jenaka menjadi hal yang dominan dalam tradisi Palang Pintu. Hal inilah yang kemudian menjadi landasan digelarnya festival tahunan bernama Festival Palang Pintu yang bertempat di Kawasan Kemang, Jakarta.

Festival palang pintu | sumber: wartalika.id

Sebenarnya, tak ada bukti sahih sejak kapan tradisi palang pintu bermula. Akan tetapi, tokoh Betawi, Pitung (1874-1903) ternyata telah menjalani tradisi ini saat hendak memperistri Aisyah, yang merupakan putri jawara berjuluk 'Macan Kemayoran', Murtadho.

Bermodal nyali dan ilmu kanuragan yang dimilikinya, Murtadho lantas menjadi palang pintu dalam prosesi pernikahan putrinya itu. Tak dinyana, si Pitung justru berhasil memaksa Murtadho bertekuk lutut di hadapannya hingga akhirnya mempersunting Aisyah.

Istilah palang pintu di kalangan masyarakat Betawi diartikan sebagai menghalangi orang lain yang akan memasuki daerah tertentu, di mana suatu daerah memiliki jawara alias pendekar yang siap mengadang. Palang pintu lazimnya muncul saat acara perkawinan atau besanan.

Atraksi ini dilakukan dengan saling adu seni beladiri (pencak silat) yang melibatkan pihak mempelai laki-laki agar bisa diterima sebagai keluarga oleh pihak mempelai wanita. Tak sekadar beladiri, pihak mempelai laki-laki juga dituntut paham ilmu agama seperti pandai membaca Alquran alias mengaji.

Para anak anak yang antusias mengikuti palang pintu | sumber: fetti.ru

Palang pintu memang budaya pernikahan yang hingga kini masih kuat tertanam kuat pada masyarakat Betawi. Sebenarnya, rangkaian upacara pernikahan pada adat Betawi dimaksudkan untuk memberi pesan kepada masyarakat bahwa pernikahan adalah ritual yang hanya terjadi sekali seumur hidup. Sehingga, perlu ada tahapan atau syarat tertentu yang harus dilakukan oleh pasangan pengantin sebelum menggelar prosesi pernikahan.

Sayangnya, seiring dengan majunya perkembangan zaman, tak jarang masyarakat mulai menanggalkan tradisi ini, bahkan generasi muda Betawi belum tentu memahami apa itu makna tradisi dari palang pintu dengan melupakan begitu saja.

Palang Pintu | Festival palang pintu | Sejarah Hikayat dan arti palang pintu

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Tradisi Palang Pintu Terancam Punah

Berbicara mengenai palang pintu maka akan berhubungan erat dengan suku betawi. Mengapa demikian, karena tradisi Palang Pintu adalah salah satu identitas yang melekat pada masyarakat Betawi. Tradisi Palang Pintu ini merupakan bagian dari rangkaian acara pernikahan adat betawi sejak zaman dahulu. Biasanya dalam tradisi palang pintu ini yang paling sering ditunjukkan adalah seni pantun dan perpaduan silat. Lalu bagaimana jika tradisi yang menjadi salah satu identitas suku Betawi ini terancam punah?.

Dinamakan palang pintu karena masuknya pengantin laki-laki ke rumah pengantin perempuan. Istilah orang betawi "lu ga bisa sembarang masuk ke rumah anak gua". Jadi syaratnya apa?, sebelum masuk ke rumah gua lu jatohin dulu jawara-jawara gua. Nah istilah palang pintu dicegat. Jadi pengantin laki-laki dicegat dengan rombongan pengantin perempuan dengan cara harus menjatuhkan  jawara yang ada dipihak perempuan.

Dalam permainan palang pintu sebelumnya tidak ada prosesi-prosesi adat, awalnya hanya melakukan ledek-ledekan saja. Untuk pemain palang pintu kebanyakan dilakukan oleh senior, dikarenakan ilmunya sudah mumpuni, sudah siap kena pukulan. Jadi apapun yang dihadapi sudah siap menangkis. Kalau memang kekurangan pemain, bisa yang junior untuk buka jurus.

Lalu kostum yang digunakan dalam palang pintu itu hampir sama semua, kecuali MC (pembawa acara) pakainya adalah Jasco (jas koko). Jika MCnya ada dua orang, maka pakaian yang satu berwarna merah ati dan yang lainnya lagi berwarna hitam. Kalau pemain semua pakai pangsi (seragam beksi) dengan berbagai macam warna, ada warna biru, hitam, dan kuning.

Palang pintu ini tidak hanya ada pada saat pernikahan saja. Biasanya ada juga pada festival, peringatan hari kelahiran sebuah kota atau penyambutan tamu-tamu penting. Namun, hal tersebut sudah jarang dilakukan. Karena selain faktor kemajuan informasi dan teknologi, para remaja milenial yang seharusnya menjadi penerus tradisi ini sudah enggan untuk belajar hal-hal yang berkenaan dengan tradisi palang pintu. Mereka lebih senang bermain game, menonton televisi, bermain gadget dan lain sebagainya, yang kebanyakan berdampak negatif bagi perkembangan mereka.

Selain itu juga, pola pikir masyarakat yang sudah modern yang sudah tak mau melestarikan budaya dan tradisi mereka sendiri. Dapat kita lihat di berbagai acara pernikahan Betawi saat ini, tradisi palang pintu sudah terbilang jarang bahkan tidak ada sama sekali. Saya sendiri menyaksikan di daerah yang saya huni setiap menggelar acara pernikahan sudah tidak ada lagi Palang Pintu.

Bahkan saya menyaksikan terakhir kali tradisi palang pintu dimainkan pada acara pernikahan keluarga pada tahun 2016, yang lebih mengkagetkan lagi, ketika saya bertanya kepada seorang anak berusia 9 tahun tentang  tradisi palang pintu, ia mengatakan bahwa ia tidak mengetahui apa itu tradisi palang pintu. Padahal jika kita menelisik kepada nasab keluarganya ia terbilang anak betawi, kedua orang tuanya adalah suku betawi dan ia pun dilahirkan dan dibesarkan di lingkungan yang berbudaya betawi.

Hal ini benar-benar sangat mengkhawatirkan. Jika kita sebagai generasi penerus bangsa, dan suku betawi sendiri saja enggan untuk melestarikan budaya dan tradisi kita, bagaimana mungkin anak cucu kita mendatang bisa merasakan tradisi-tradisi yang sudah hampir punah karena terkikis zaman.

Oleh karena itu peran serta pemerintah, peran serta keluarga, peran serta masyarakat dan peran diri sendiri itu sangat dibutuhkan dalam melestarikan tradisi yang hampir punah ini. Pemerintah sudah membuktikan dengan mengeluarkan peraturan tentang pelestarian kebudayaan betawi.

Namun, pemerintah tidak bisa mengangkat tangan begitu saja, selaku pemilik kebijakan pemerintah harus menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan potensi generasi penerus bangsa untuk melestarikan tradisi betawi dan tak kalah pentingnya melindungi generasi dari serbuan media dan komunikasi yang dapat merusak watak dan karakter generasi penerus bangsa.

Lihat Sosbud Selengkapnya

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski tak merayakan Lebaran karena merupakan seorang kristiani, artis peran Pamela Bowie tetap punya 'tradisi' khusus saat hari raya.

Perempuan berdarah Amerika-Jawa ini mengatakan bahwa ia biasanya selalu berinisiatif mentraktir keponakannya pada hari Lebaran.

"Mereka keponakan aku enggak pernah minta duit, malakin yang gimana-gimana, paling aku yang traktir mereka di mana gitu. Lebih senang yang quality time gitu," ucapnya saat ditemui di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Namun, itu tak dilakukannya di Jakarta. Melainkan di Madiun, Jawa Timur.

Baca juga: Tak Merayakan Lebaran, Pamela Bowie Ikut Lakukan Tradisi Pulang Kampung

Tahun ini, seperti tahun-tahun sebelumnya, Pamela akan mudik Lebaran karena banyak sanak saudaranya yang merayakan Hari Raya Idul Fitri di kampung halamannya iyu.

Pamela mengatakan, bagian yang palinh menyenangkan saat mudik adalah bisa berbagi rezeki dengan para keponakannya.

"Karena aku sudah kerja sendiri ya kayak bocah ya bisa memberi Rp 10.000 Rp 20.000 ya senang banget," ucap Pamela.

Baca juga: Kumpul Keluarga Saat Lebaran, Pamela Bowie Punya Cara Hadapi Pertanyaan soal Jodoh

Arisan itu apa, sih? Arisan adalah sebuah tradisi yang berada pada tengah-tengah masyarakat Indonesia yang melibatkan sekelompok orang yang berkumpul pada suatu waktu untuk mengumpulkan uang bersama. Kemudian, apabila uang sudah terkumpul, selanjutnya akan diadakan undian nama.

Setelah diundi akan keluar satu nama, nama tersebut lah yang akan mendapatkan uang yang sudah terkumpul tadi. Nah, hal ini akan terus berputar sampai semua orang yang pada kelompok tersebut mendapat giliran.

Butuh Uang Sekarang? Solusinya ke Raja Gadai!

Apabila kamu membutuhkan uang mendesak, ada baiknya kamu pergi ke jasa pegadaian terbaik untuk menggadaikan barang-barang berharga yang kamu miliki.

Apabila kamu bingung harus ke jasa pegadaian mana, jawabannya adalah Raja Gadai! Raja Gadai adalah jasa pegadaian elektronik yang amanah dan terpercaya sehingga kamu bisa langsung mendapatkan uang tunai yang kamu butuhkan dengan cepat.

Syarat yang perlu kamu lengkapi hanya KTP saja, loh! Gampang banget, kan?

Tunggu apa lagi? Ayo datang ke cabang Raja Gadai terdekat sekarang juga! Untuk informasi lebih lanjut, silahkan hubungi nomor (021) 2229 2676 atau kunjungi website resmi Raja Gadai dengan klik link ini.

Menjelang bulan ramadhan dan bulan syawal, biasanya banyak kita jumpai  orang orang berziarah kemakam atau kuburan-kuburan Islam dengan membawa bunga untuk ditaburkan diatas makam lantas berdo`a. Tradisi  tersebut di kenal dengan kata “Nyekar”.

Bagi mereka yang memiliki keluarga yang sudah meninggal  datang ziarah ke makam-makam keluarga, guru, dan para wali, ada yang sendiri-sendiri ada juga yang mengajak keluarga atau jama`ahnya bekerjasama,  kerja bakti membersihkan  makam dari debu-debu atau pandangan yang menggalanginya seperti rumput yang sudah panjang atau tumbuhan lainnya, kemudian setelahnya  ada yang membacakan surat yasin, tahlil lalu  berdo`a yang ditujukan kepada almarhum-almarhuma yang meninggal baik orang tua, ibu, bapak, keluarga, sanak famili, anak cucu. Berharap semoga  diterima amal kebaikkannya, diampuni dosa-dosanya dan ditempatkan pada tempat yang sebaik-baiknya yakni di surga-Nya Allah SWT.

Tradisi Nyekar merupakan tradisi yang sudah dilaksanakan secara turun menurun sejak zaman nenek moyang dahulu dan termasuk kegiatan positif  yang perlu dipertahankan karena manfaatnya sebagai nostalgia mengenang kembali jasa-jasa para almarhum yang meninggal juga sebagai pengingat atas kematian. Tradisi ini membawa barokah bagi keluarga dan almarhum almarhuma disamping itu juga barokah para penjual bunga laris manis tak tersisa.

Setiap jiwa yang hidup pasti akan mati dan cukuplah kematian itu sebagai nasehat seorang hamba agar selalu mendekat diri memantabkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Sesuai dengan hadist rasulullah SAW yang artinya ” Apabila anak cucu adam (manusia) telah meninggal  maka terputuslah amal darinya,kecuali tiga perkara  yaitu shodaqoh jariyah (sedekah yang pahalanya terus mengalir), ilmu yang bermanfaat, atau anak sholeh yang selalu mendo`akannya.” (HR.Muslim).

Disamping shodaqoh jariyah,ilmu yang bermanfaat, putra-putri yang sholehlah yang selalu mendo`akan kedua orang tua semasa hidup sampai meninggal. Anak merupakan warisan peninggalan yang sangat berharga yang do`a-do`anya kelak membersamai kita ketika sudah dipanggil kehadlirat Allah SWT.

Maka pentingnya mempersiapkan pendidikan mereka baik dipondok-pondok pesantren atau lembaga-lembaga yang memadukan pendidikan umum dan agama  mengajarkan tentang ubudiyah dan akhlakul karimah sehingga mereka akan menjadi generasi islam kuat keimanan dan ketaqwaannya serta berbakti dan mendoakan kedua orang tua.

Tradisi selanjutnya adalah “Megengan” kata jawa yang berartikan “Menahan” tradisi tersebut biasanya dilaksanakan dengan membuat dan membawa kue atau makanan “ambeng”   ada kue apemnya dibuat suguhan tasyakuran. Apem dari kata Afwan ( bahasa Arab) artinya Maaf.   Memohon ampunan kepada Allah SWT, atau saling memafkan antar satu dan lainnya.

Tasyakuran megengan ada yang di rayakan rumah-rumah warga atau dibawah ke masjid, mushollah terdekat untuk dibacakan do`a diamini bersama, setelah itu makanan bisa dimakan bersama atau dibagi untuk di bawah pulang kembali.

” Nyekar Dan Megengan ”   mengingatkan kepada kita semua bahwa bulan puasa akan segera tiba saatnya kita menyambut dengan senang gembira diawali  dengan memperbanyak berdo`a, beribadah dengan baik, menahan diri, menahan emosi, menahan hawa nafsu agar tidak melakukan kemaksiatan dan dosa, menahan diri dari melakukan kegiatan-kegiatan yang dilarang oleh agama islam, selalu berusaha berbuat baik, saling memaafkan, dan menyambung tali silaturrahim.

Semoga ibadah puasa kita diberikan kesehatan,kemudahan, kelancaran selalu mendapatkan hidayah, perlindungan dan amal ibadah diterima Allah Subhanahu Wa Ta`ala . Aamiin.

Marhaban Yaa…Ramadhan

Segenap Keluarga Besar

SMPS Daruttaqwa mengucapkan :

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1445 H/2024 M

Sinergi Potensi Edukasi SMPS Daruttaqwa